Sesi perbahasan di Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) adalah satu pengalaman menarik bagi yang pernah terlibat... Namun semenjak wabak Covid-19 nih... persidangan di PBB terpaksa dibuat secara online... atas talian...
Tak apa... kita ader teknologi yang bagoosh untuk mengendalikan sidang PBB secara maya... Dan ini pun yang telah dibuat... Cuma satu jer yang gua cukup sedih... sedih sebab sejak sekian lama kita masih bersikap sebegini...
Hampir banyak negara yang bila berucap di PBB akan menggunakan Bahasa Ibunda mereka sendiri... Jepun dengan Bahasa Jepunnya... China dengan Mandarinnya... India dengan Tamilnya.... Peranchis dengan Bahasa Peranchisnya..... Tapi kenapa Malaysia tak mahu menggunakan Bahasa Melayu..
Apa salahnya menggunakan Bahasa Melayu... takder isu sebenarnya... sebab di PBB ader beratus orang penterjemah yang akan membuat terjemahan secara masa nyata ... (realtime) ... apa masalahnya... Dan kalu pun dalam persidangan maya sekalipun... masih juga ader penterjemah (interpreter) yang akan menterjemahkan secara realtime..
So.... what the issue??
So.... what the issue??
Apa masalahnya.... adoilah... berbanggalah dengan Bahasa Ibunda anda sendiri.... berbanggalah... kita tunjukkanlah betapa hebatnya Bahasa Melayu yang satu masa dulu menjadi Lingua Franca di Asia Tenggara ini.... Jadi ... tolonglah Rina Harun ooi... guna je Bahasa Melayu...
So, what is the issue? Bukan so what issue?? Ini lah masaalahnya. Bila datang interview kerja, majikan akan pilih yg fasih menulis dan berbicara dlm BI. Yg tidak fasih BI akan marah kata tidak memertabatkan BM. Kalu x boleh berbahasa Inggeris tidak apa, tapi mesti tahu lebih dari satu bahasa.
ReplyDeleteTeringat aku zahid hamidi bertungkus lumus berucap dlm bahasa inggeris di pbb. If only dia cakap melayu ......
ReplyDelete