Pandangan yang selalu gua bawak mungkin tidak selari dengan semua pembaca... gua pahah.. dan gua takder masalah pun kalu kita nih semua berlainan pendapat... iya la... negara nih kan mengamalkan demokrasi... jadi .... semua orang berhak beri pandangan mereka...
Selagi mana semua pandangan itu memberikan kebaikan kepada masyarakat, bangsa dan negara... ianya kita patut sokong walau siapa pun yang menjuarainya...
Selagi mana semua pandangan itu memberikan kebaikan kepada masyarakat, bangsa dan negara... ianya kita patut sokong walau siapa pun yang menjuarainya...
Okeh... pada pandangan gua... dalam kekangan Covid-19 nih dan dalam keadaan sekolah belajar dengan cara PdPR..... apa yang gua nampak ... beberapa pemimpin yang masih muda yang berada dalam politik Malaysia yang gua rasa ader potensi menjadi pemimpin utama masa depan Malaysia...
Antaranya adalah Steven Sim, Syed Saddiq, P Prabakaran dan beberapa orang lagi... Tidak terkecuali pada pandangan gua juga adalah pemimpin seperti Nurul Izzah, Rafizi Ramli, Khairy Jamaludin...
Pasai apa.... contoh terbaek yang gua nampak dapat dilihat dengan jelas pada karektor Steven Sim dan Syed Saddiq.... diorang berdua sedang berusaha memberikan tumpuan yang besar kepada sektor pendidikan... dengan menyediakan peralatan baru dan terpakai untuk digunakan dalam PdPR...
Mereka aktif untuk mencari dana dan peluang secara crowdfunding dan peering sponsorship... dan seboleh mungkin mereka mengelakkan dari "opportunity seeker" yang cuba nak berdamping dengan mereka demi untuk mendapatkan laba di masa hadapan...
Mereka aktif untuk mencari dana dan peluang secara crowdfunding dan peering sponsorship... dan seboleh mungkin mereka mengelakkan dari "opportunity seeker" yang cuba nak berdamping dengan mereka demi untuk mendapatkan laba di masa hadapan...
Kalu Steven Sim (DAP) dan Syed Saddiq (MUDA) berpeluang dicalonkan sebagai Menteri Kanan pada satu masa nanti... memang mereka akan dapat sokongan padu dari gua....
Salute...
Salute...
Bhai selagi guna pengantar b.i. sampai kiamat kita dok takok ni mcm negara2 afrika, pakistan, india dan filipina. Kena guna medium b.m. baru ilmu mudah di fahami. Dah elok guna medium b.m. di univ2 aleh2 guna b.i. krn pengkhianatan atok tulakang dgn ppsminya. Bhai nak kutuk saya pun lantak tp klu setakat syedoutsidethebox tu layak dipenampor je tak sudah2 kutuk bangsa melayu.
ReplyDeletemana ada kelas puak yang duk dalam lingkaran kuasa
ReplyDeleteimpian untuk bangsa maju selalu tergadai
hAnya kerana bersilih pegang tampok kuasa
semua di ubah sana sini
tidak ada satu dasar pung ynag betoi mantap
untuk di amalkan sebagai landasan untuk maju
beda pandangan dalam bab dunia bolih saja
tapi ynag cilako
ada penguasa dunia suka paksa ramai orang
mesti ikut mahu depa saja
mana bisa sih
bila amanah hilang bala menjelang
apa dah jadi
Pemerintah Indonesia melarang sekolah-sekolah di negara itu menetapkan peraturan pakaian berdasarkan agama kerana ia adalah hak individu.
negara teramai umat islam bolih jadi macam ni sebab tampok kuasa ditangan puak ynag tak peduli sangat ajaran Islam
nasib baik tak buat hukum makpak tak bolih suruh anak tutup aurat
tapi kklau tak dibantah mungkin akan jadi
memang gampang lama dah
dinegara kapir
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Filipina telah mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) yang menyatakan bahwa 1 Februari diperingati sebagai Hari Hijab Nasional.
Langkah tersebut diambil untuk mempromosikan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik Muslim serta toleransi terhadap agama lain di seluruh negeri.
Kongres tersebut disetujui oleh DPR Filipina pada Selasa, 26 Januari 2021, dengan 203 anggota parlemen yang memberikan suara untuk RUU tersebut.
Salah satu inisiator RUU ini adalah Politikus dari partai Anak Mindanao, Amihilda Sangcopan. Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota parlemen karena telah mengesahkan RUU tersebut.
Amihilda Sangcopan mengatakan bahwa UU tersebut sebagai bentuk upaya untuk mempromosikan pemahaman yang lebih besar di kalangan non-Muslim tentang praktik dan nilai mengenakan jilbab sebagai tindakan kesopanan dan martabat bagi wanita Muslim.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Arab News pada Senin, 1 Februari 2021, Ia mendorong wanita Muslim dan non-Muslim untuk merasakan manfaat dari mengenakan hijab.
Tindakan tersebut juga bertujuan untuk menghentikan diskriminasi terhadap perempuan yang menggunakan hijab dan kesalahpahaman terhadap jilbab.
Di berbagai negara, hijab sering disalahartikan sebagai simbol penindasan, terorisme, dan kurangnya kebebasan.
Maka dari itu, UU tersebut dibuat untuk melindungi hak kebebasan beragama bagi perempuan Muslim Filipina.
ada negara islam mau dilondeh sana sini
tanda maju
Not kj please. Tak ada prinsip punya orang. Opportunist par excellent. Mana dia berani berjuang kalau berdepan dgn adversity. Nak berdepan dgn fru pun tak berani....
ReplyDelete